KEARIFAN LOKAL BLITAR

CANDI PENATARAN

•HALAMAN DEPAN

Masuk ke dalam halaman depan, pintu gerbang terletak di sisi barat laut kompleks candi, diapit oleh dua arca Dwarapala, penjaga pintu dengan angka tahun 1232 Saka atau 1310 Masehi terpahat pada arca. Masyarakat setempat menyebutnya sebagai Reco Pentung. Berdasarkan pahatan angka tahun yang ada pada kedua lapik arca tersebut, bangunan Candi Palah baru diresmikan menjadi Candi Negara pada masa pemerintahannya Jayanegara dari Majapahit. Sebelah timur kedua arca tersebut terdapat sisa-sisa pintu gerbang yang terbuat dari batu bata merah.

•HALAMAN TENGAH

Memasuki halaman kedua dari Candi Penataran, terdapat dua buah arca Dwarapala dalam ukuran yang lebih kecil dibanding Dwarapala pintu masuk candi. Seperti pada arca Dwarapala di pintu masuk, Dwarapala ini pun pada lapik arcanya juga terpahat angka tahun, tertulis tahun 1214 Saka atau 1319 Masehi, setahun lebih tua dibanding Dwarapala di pintu masuk, juga berasal dari zaman Raja Jayanegara. Halaman tengah atau halaman kedua ini terbagi menjadi dua bagian oleh tembok bata yang membujur arah percandian di tengah halaman.

•HALAMAN BELAKANG

Melewati pintu gerbang paduraksa yang hanya tinggal fondasi dan dijaga dua Dwarapala, sampailah di halaman ketiga terletak di ujung tenggara sebagai bagian paling belakang dari kompleks candi dan terletak di tanah yang lebih tinggi dari yang lainnya. Karena adanya anggapan bahwa tempat tersebut merupakan tempat yang paling sakral. Ada sekitar 9 buah bekas bangunan di halaman ini yang letaknya tidak beraturan. Dua buah candi yang sudah dapat dikenali adalah bangunan candi induk dan prasasti Palah berupa linggapala. Sepanjang sisi barat laut terdapat lima buah sisa bangunan berupa fondasi dan batur dari batu atau bata. Satu daiantaranya sebuah batur yang terdapat relief-relief cerita candi. Tingginya sekitar satu meter.

•CANDI INDUK

Candi induk terdiri dari tiga teras tersusun dengan tinggi 7,19 meter. Pada masing-masing sisi tangga terdapat dua arca Mahakala yang berangka tahun 1269 Saka atau 1347 M.Pada dinding di teras pertama dan kedua berjajar panil pahatan cerita Ramayana dan dan Krisnayana diselingi dengan hiasan motif medalion.

•PRASASTI PALAH

Prasasti Palah adalah prasasti yang dibuat oleh Raja Srengga dan ditemukan di halaman candi Penataran berangka tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi[3] menerangkan bahwa “menandakan Kertajaya berbahagia dengan kenyataan tidak terjadi sirnanya empat penjuru dari bencana” dari kalimat ”tandhan krtajayayåhya / ri bhuktiniran tan pariksirna nikang sang hyang catur lurah hinaruhåra nika”. Rasa senangnya tersebut kemudian dia curahkan dengan perintah dibangunnya prasasti yang tertulis dalam sebuah linggapala oleh Mpu Amogeçwara atau disebut pula Mpu Talaluh

•KOLAM PATIRTAN
Kolam Patirtan terletak di bagian belakang Candi Palah di Blitar. Air kolam yang jernih ini dipercaya bertuah bagi para pengunjungnya.Karena airnya sangat jernih, tampak jelas beragam ikan koi beraneka warna dengan riang berenang. Menurut warga setempat yang lahir dan besar di dekat kolam, Sujarwo, dulu kolam ini berisi ikan lele lokal dan Wader.Ikan Lele lokal itu mulai punah sekitar tahun 1980an. Lalu orang-orang yang mensucikan diri di sini mulai membawa benih-benih ikan koi dan berkembang sampai sekarang.

Nama Kelompok:
1.Candra Rosalia (07)
2.M.Zain Adi Putra (22)
3.Mutiara Aulia Wulandari (23)
4.Valentina Triandika S.(34)

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai