Makam Soekarno adalah kompleks pemakaman dari presiden pertama RI Indonesia yang sekaligus proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno. Makam ini merupakan makam dengan gaya arsitektur Jawa, dimana terdapat Joglo yang menjadi ciri khas utamanya. Makam Soekarno terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar. Komplek makam ini berdiri seluas 1,8 sejak Ir Soekarno wafat dan dimakamkan di sana. Pada tanggal 21 Juni 1970, kompleks makam ini untuk pertama kalinya dipugar. Dengan pemugaran itu pencitraan Makam Bung Karno sebagai ikon Kota Blitar semakin dikukuhkan. Ikon itulah yang mampu menyedot pengunjung berziarah di sana.Sejak 2004, telah ditambahkan bangunan baru yang menjadi satu kompleks dengan makam Bung Karno tersebut, yaitu Perpustakaan dan Museum Bung Karno.
Museum Bung Karno merupakan salah satu tempat dimana kita bisa melihat peninggalan-peninggalan Bung Karno seperti barang yang pernah digunakan maupun foto. Mayoritas peninggalan yang ada di tempat ini adalah foto, sedangkan hanya ada beberapa barang peninggalan Bung Karno seperti koper yang digunakan untuk berpindah dari penjara ke penjara, pakaian yang pernah di pakai oleh bung karno. Hingga Lukisan Bung Karno.Salah satu lukisan yang berbau misterius adalah lukisan bergambar Bung Karno. Jika dilihat dari depan tampak biasa-biasa saja, namu kalau diperhatikan seksama atau dilihat dari samping, lukisan tersebut terlihat bergerak. Sedangkan bila dipegang lukisan ini berdenyut-denyut sendirinya seolah hidup. Hal ini masih menjadi misteri hingga sekarang namun tetap jadi primadona.Keberadaan gong perdamaian dunia yang merupakan gong simbol persaudaraan dan pemersatu umat manusia, yang sudah diletakkan di Kota Blitar pada tahun 2009 lalu, dalam perkembangannya akan dipindah ke daerah lain oleh presiden gong perdamaian dunia. Bahkan tanggal 15 hingga 16 Maret mendatang, diagendakan kunjungan presiden gong perdamaian ke Kota Blitar untuk membicarakan mengenai relokasi gong perdamaian ini. Namun pemerintah Kota Blitar memastikan, akan tetap akan mempertahankan keberadaan gong perdamaian ini di Kota Blitar.Kendati tidak menjelaskan lebih detail cara yang digunakan pemerintah Kota Blitar untuk mempertahankan gong berdiameter sekitar 2,5 meter dengan miniatur bendera di dunia tepatnya disisi depan gong ini, namun Sekda mengaku akan mempertahankan keberadaan gong ini, karena saat ini sudah menjadi satu diantara daya tarik wisatawan datang ke Kota Blitar.
Nama Kelompok: 1.Candra Rosalia (07) 2.M Zain Adi Putra (22) 3.Mutiara Aulia Wulandari (23) 4.Valentina Triandika S.(34)